
Bagikan melalui :
Lingkungan kerja yang tertata rapi dan
bersih sebagai pertanda ada yang mewujudkannya. Tak mungkin petugas khusus bisa
menciptakan lingkungan rapi dan bersih setiap saat. Ada SDM yang terdidik, ada
karyawan yang memiliki pemahaman dan kepatuhan, serta mereka terdidik dengan
disiplin yang tinggi. Wujud lingkungan yang menerapkan program 5R,
menggambarkan tingkat disiplin dari karyawannya. Customer boleh tumbuh
kepercayaannya untuk memberikan order karena sdm yang disiplin sebagai jaminan
order yang diberikan tidak meleset.
Setelah berjalan Quality Improvement
Program di perusahaan, kami memberanikan diri untuk mengajukan permintaan
kepada Direksi. Kami berharap karyawan disediakan tempat parkir yang pantas dan
perbaikan kamar mandi yang bagus untuk 1800 karyawan. Direksi bersedia
mempertimbangkannya, dan memberikan informasi bahwa biayanya cukup besar, yaitu
687 juta. Dan satu permintaan Direksi, agar kamar mandi staf sebagai ruang
pamer 5R, dengan standart kelas hotel kebersihannya. Dengan konsekuensi fee
konsultan tidak dibayar ketika tidak mampu mewujudkannya. Kami mengajukan,
bahwa keberhasilan perbaikan bukan dari orang diluar perusahaan, tetapi ada
kesungguhan dari pihak internal. Bagaimana jika 50% dengan pihak HRD. Jika
belum tercapai dalam 6 bulan maka pihak konsultan dan HRD dipotong fee nya 50%,
hingga bisa diwujudkan. Kami sepakat.
Direksi tentu saja menyetujui karena cost
efficiency yang dihasilkan dari Quality Improvement Program cukup besar,
apalagi efisiensi akan terus didapatkan. HRD mengajukan usulan kita mulai dari
kamar mandi karyawan. Meskipun kamar mandi karyawan bukan menjadi target yang
diminta, tetapi dengan menunjukkan hasil bersih tentu mudah untuk mengajak staf
berubah. Kami sudah mengusulkan agar kita memulai perubahan dari yang paling
lama membutuhkan waktu dan menjadi target konsekuensi yang ditetapkan.
Sebetulnya mudah saja untuk membuat kamar
mandi karyawan bersih karena kita memiliki kuasa untuk mengatur, memantau,
memberikan feedback dan kuasa untuk menghukum. Hal terpenting adalah karyawan
dibuat paham agar tercipta Kerjasama yang baik. Karyawan perlu mendapat
informasi tentang kamar mandi sebelumnya dan setelah diperbaiki. Pelatihan ke
mereka juga disampaikan tentang komitmen pihak manajemen untuk bersedia
menyediakan kamar mandi yang layak bagi karyawan. Timbal baliknya, apa yang
akan kalian sumbangkan. Jika tidak bisa mewujudkan maka perusahaan, tentu
buang-buang uang untuk hal yang tidak hasilkan efisiensi dan produktifitas.
Kalian juga perlu menjaga ketertiban saat
parkir kendaraan karena biaya yang dianggarkan cukup besar. Dengan kalian
parkir tertib maka karyawan shift ke 2 dan shift ke 3 dapat segera parkir dan
tak membutuhkan waktu lama untuk mengatur
kendaraan. Kecepatan parkir ini tentunya akan berimbas pada ketepatan karyawan
untuk memulai pekerjaan dan ini berarti mampu hasilkan produktifitas.
Kami pasang foto sebelum perbaikan dan
sesudah kamar mandi diperbaiki. Sedikit pesan di bawah foto agar terus dapat
diingat oleh karyawan sepanjang masa. Harga upaya kita dalam menciptakan dan
menyediakan kamar mandi yang layak ini, dengan kesanggupan untuk menjaga
kebersihannya. Kami hanya meminta sesuatu yang semua karyawan bisa lakukan dan
tidak merasa berat. 1 menit yang berarti untuk membersihkan dengan kaki,
menyiram kotoran dengan air yang cukup dan melaporkan ketika ada kerusakan agar
segera diperbaiki. 1 menit tentu tak memberatkan, 1 menit tentu bukan upaya keras.
1 menit adalah perhatian karyawan untuk menghargai semua Tindakan perbaikan.
Tergolong cepat kami memberikan pengajaran
dan mewujudkan kamar mandi bersih buat karyawan. Waktu kami tinggal 4 bulan
untuk menciptakan bersih untuk kamar mandi staf. Kami berikan pelatihan pada
seluruh staf dengan bukti foto kamar mandi karyawan yang telah berubah dari
sebelumnya. Karyawan mampu ciptakan kebersihan untuk kamar mandi mereka
termasuk di lingkungan kerja mereka.
Berharap dengan memberikan bukti dan
memberikan motivasi bahwa mereka yang level karyawan mampu lakukan, tentu
kalian lebih mampu mewujudkannya. Target kita adalah kamar mandi kering dan
bersih sekelas hotel setiap saat. Disinilah yang kami prediksikan, bahwa lebih
sulit mengajak orang yang memiliki pengetahuan dan berpendidikan lebih tinggi.
Mereka lebih memiliki banyak alasan yang dapat diciptakan, mulai dari kita
lebih utamakan prioritas pekerjaan, hasilkan laporan yang lebih utama
disbanding kebersihan. Celakanya adalah kita (HRD dan konsultan) tak memiliki
kuasa atas mereka.
Ada prinsip yang perlu dijalankan, kerjakan
segala sesuatu dimana kita memiliki kuasa untuk mewujudkannya. Jika kau tak
punya kuasa maka pergilah pada yang kuasa. Ketika kita tak mendapatkan dukungan
dari yang kuasa maka galilah kuasa. Buatlah kesepakatan untuk setiap Langkah
yang akan diambil. Semua sepakat setiap minggu berkumpul dan lakukan evaluasi.
Minggu 1, seluruh karyawan staf diberikan
pelatihan tentang 5R dan pentingnya menjaga kebersihan kamar mandi. Kita sudah
tahu bahwa kamar mandi didisain ala hotel dan semua diharapkan mampu menjaga
kebersihan kamar mandi. Kamar mandi harus dalam keadaan kering dan bersih.
Minggu 2, penanggung jawab evaluasi
melaporkan bahwa kamar mandi belum sesuai dengan harapan. Foto kondisi kamar
mandi di tayangkan pada semua karyawan. Termasuk foto kondisi lingkungan kerja
di pabrik. Mengapa karyawan di pabrik bisa mewujudkan perbaikan lingkungan
kerja, sedangkan kita belum capai apa yang diharapkan. Kita lebih sulit pak,
karena harus bersih dan kering. Sulit selalu hadir hanya diawal, berikutnya
datanglah kemudahan. Karyawan mengajukan beberapa alat kebersihan yang perlu
disediakan di kamar mandi. HRD menyanggupi, tetapi system penggunaan kamar
mandi perlu ada daftar karyawan yang memakai kamar mandi.
Minggu 3. Penanggung jawab evaluasi
melaporkan bahwa kondisi kamar mandi belum mencapai target yang dharapkan. Ada
Sebagian karyawan yang menggunakan kamar mandi tanpa mendaftar lebih dulu. Kami
berharap semua karyawan tertib. Apakah ada yang bisa menjamin, jika seluruh
karyawan akan mendaftar sebelum menggunakan kamar mandi. Meskipun mendaftar
adalah tindakan yang mudah dan tak memakan waktu yang Panjang. Action
berikutnya yang disepakati adalah kamar mandi dikunci dan setiap yang mau ke
kamar mandi dapat pinjam kunci dan mendaftar. Petugas pemegang kunci
menyempatkan untuk mengecek kebersihan kamar mandi setelah digunakan.
Minggu 4, penanggung jawab evaluasi
melaporkan bahwa kondisi kamar mandi belum sesuai target yang diharapkan.
Karena petugas pengecek juga mengerjakan pekerjaan lain. Action berikutnya
disepakati kamar mandi di kunci selama 1 minggu dan karyawan yang ingin buang
air diminta ke kamar mandi karyawan yang sudah lebih bersih dari sebelumnya.
Minggu ke 5, evaluator menyampaikan kamar
mandi bersih sesuai target. Banyak protes yang diungkapkan oleh karyawan berkaitan
dengan mereka harus ke kamar mandi produksi. Disaat itulah kami menyampaikan
bahwa kami bersedia dipotong pendapatannya sebesar 50% sehingga kami berusaha
untuk dapat mewujudkannya dan kalian belajar melalui proses yang dialami.
Action berikutnya disepakati jika kamar mandi kotor maka akan dikunci lagi
seminggu dan dibuka pada minggu berikutnya. Karyawan bisa menerima karena semua
butuh pengorbanan untuk mewujudkan yang lebih baik.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :