
Bagikan melalui :
Banyak orang yang berselisih dan berusaha
untuk mempertahankan apa yang diyakini sebagai benar. Banyak orang merasa benar
dengan apa yang menjadi pemikirannya sebelum dibuktikan salah. Orang memandang
apa yang dilakukannya, tentu sebagai benar. Orang mencuri, demi keluarga,
meyakini itu sebagai langkah yang benar karena ia bertanggung jawab, sehingga
mereka mau melakukan tindakan pencurian. Tak ada orang yang sengaja melakukan
kesalahan, ketika ia menyadari bahwa itu SALAH. Kebanyakan manusia tentu
mempertahankan pendapatnya sebagai benar.
Demikian pula dengan karyawan di
perusahaan. Bekerja santai, bukan merupakan kesalahan. Mereka menganggap yang
penting kerja. Mereka melakukan kesalahan, dianggap sebagai wajar karena tak ada
orang yang sempurna tanpa salah. Ketika mereka ditegur, mereka tidak terima.
Sebagian kecil yang menentang secara terbuka, kebanyakan mereka diam dan tidak
terima. Dan sangat sedikit yang bisa menerima masukan yang diberikan.
Ranah HRD, adalah memperbesar jumlah
karyawan yang bisa menerima masukan yang disampaikan kepadanya. Oleh karena
itu, kami tanamkan tentang pemahaman benar. Ada 5 ciri tentang benar. Dengan
memahamkan tentang benar, leader dapat bekerja efektif dengan menanyakan kepada
karyawan tentang apa yang dilakukan sudah benar atau salah. Karyawan yang
menjawab salah, tentu dorongan untuk menolaknya menjadi kecil. Tetapi jika
leader, menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan salah, maka terjadi
penolakan pada diri karyawan.
Sesungguhnya, kita bisa tahu bahwa tindakan
yang dilakukan benar atau salah dari mana? Kebanyakan karyawan bingung,
bagaimana ia tahu apa yang dilakukan itu benar. Pertanyaan dilanjutkan, apakah
ada pekerjaan yang salah, bekerja seperti apa yang salah? Umumnya mereka
menjawab aktifitas negatif seperti mencuri, merampok, begal dst. Jarang sekali
mereka menjawab : bekerja santai, bekerja tak mencapai target, bekerja disertai
dengan canda, bekerja sendiri tak memperhatikan kebutuhan next process.
Mengapa? yaa... karena mereka menganggap bahwa tindakan tersebut sebagai benar
sehingga tidak muncul dalam benak mereka.
Lalu bagaimana kita tahu yang kita lakukan
itu benar? Kita tahu benar adalah dari hasil. Ketika hasilnya BERMANFAAT,
DAMAI, TERTIB maka tindakan itu benar. Lanjut, apakah ada orang yang melakukan
tindakan yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya? Disini, banyak karyawan
yang menjawab sama yaitu mencuri, copet dan yang serupa. Mereka lupa, bahwa
mencuri itu bermanfaat bagi pencuri. Sesungguhnya, tak ada orang yang melakukan
tindakan yang tak menguntungkan dirinya. Semua tindakan manusia, sudah pasti
menguntungkan dirinya.
Bagaimana dengan tindakan BENAR? Berarti tindakan
benar adalah tindakan yang dilakukan dan memberikan manfaat bagi semua umat
manusia. Benar berlaku universal. Benar bukan miliki perorangan. Benar juga
bukan milik sekelompok orang atau golongan. Benar berlaku UNIVERSAL. Orang yang
melakukan tindakan dan mendatangkan manfaat bagi semua orang tentu juga
bermanfaat bagi dirinya sendiri.
Kami menguji pemahaman ini dengan program
Latihan berpikir Active Learning. Karyawan yang telah memahami makna BENAR,
maka lebih mudah untuk menerima pembinaan. Dan leader mendapatkan cara
bagaimana mereka melakukan peneguran dengan kasih. Kasih berarti menghindari
perdebatan. Kasih adalah memberi, dan yang menerima berarti lebih. Kedamaian
tercipta dalam lingkungan kerja, damai inilah yang membawa manusia menjadi
bekerja optimal dan produktifitas meningkat.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :