Komunikasi Intrapersonal Ciptakan Penjualan



Bagikan melalui :





Cara untuk terhubung adalah dengan berkomunikasi. Ada 2 komunikasi yang menunjang saat kita terhubung. Komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal. Komunikasi interpersonal ditentukan oleh bakat, pelatihan dan pengalaman yang sesuai. Sedangkan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dipengaruhi oleh mindset.

Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik oleh orang yang memiliki kecerdasan verbal dan kecerdasan interpersonal. 2 kecerdasan ini menjadi syarat utama bagi seorang sales. Ada pula karakter yang mempengaruhi seseorang berhasil di bidang penjualan. Karakter sebagai sales pendobrak dapat diidentifikasi melalui sidik jarinya yang menyerupai dolar $. Sedangkan sales target, karakternya berani dan cenderung mengejar target, sidik jarinya seperti papan panah. Berbeda lagi dengan salesman untuk maintenance, sidik jarinya UL atau RL. Setiap karakter memiliki cara sendiri untuk berhasil sebagai salesman.

Komunikai intrapersonal adalah komunikasi kedalam diri, sesungguhnya inilah yang membuat keberhasilan dalam penjualan. Psychocybernetic adalah komunikasi diri untuk memperbaiki komunikasi penjualan. Coba kita perhatikan ketika seseorang berdoa, maka ia menyampaikan komunikasi dengan dirinya sendiri. Komunikasi intrapersonal, yang ditujukan pada Pencipta. Manakala ia berbicara memohon kemudahan maka akan segera mendapatkan balasan, karena DIA maha pengabul doa dan sangat cepat. Memohon kemudahan, berarti akan dikabulkan kesulitan. Kemudahan selalu hadir dengan didahului kesulitan. Mintalah banyak kesanggupan maka banyak kemudahan hadir dalam diri kita.

Dalam kehidupan, komunikasi intrapersonal yang mampu mewujudkan hasil yang diharapkan. Manakala seseorang memiliki kemauan untuk membeli rumah maka benaknya telah menciptakan apa yang menjadi keinginannya. Namun pikiran tak sanggup untuk mewujudkannya ketika gambar atau permintaannya tidak detail, pikiran bertugas mencipta, keyakinan yang mewujudkannya.

Banyak orang inginkan rumah, tetapi ia berbicara ke dalam dirinya, mana mungkin beli rumah, jika pendapatannya hanya sebesar UMK (baca ditulisan lain, orang berpenghasilan UMK dapat membeli rumah). Ketika pelanggan sudah mengambil produk kompetitor, salesman berbicara dengan dirinya sendiri : ya mana bisa, penawaran saya diterima, kompetitor sudah masuk lebih dulu, kompetitor punya banyak keunggulan, harga kompetitor lebih murah, kompetitor …. Dalam diri salesman fokus pada kompetitor, fokus pada keunggulan kompetitor. Ia tak bisa menemukan cara bagaimana bisa masuk ke pelanggan.

Ketika mendapat penolakan dari pelanggan, sebagian salesman berbicara : masih ada calon pelanggan lain yang saya bisa tawarkan, memang butuh waktu untuk masuk ke pelanggan. perkataan adalah doa, perkataan ini yang dikabulkan dan salesman terus menawarkan produk pada calon pelanggan. Tanpa disadari perkataan itu adalah permintaan yang diajukan. Dan anehnya, perkataan demikian cepat sekali terkabul. Ingatlah musuh terbesar ada didalam dirimu sendiri.

Menjual produk dan jasa sesungguhnya bukan fokus pada diri, bukan pula fokus pada kompetitor tetapi fokuslah pada pelanggan. Dalam membimbing sales girl yang sudah 1 bulan belum melakukan kunjungan. Mengapa belum melakukan kunjungan? Saya masih membuat appointment pak. Sales lain kenapa langsung berangkat kunjungan? Mereka laki-laki pak, mereka kunjungan naik motor, sedang saya harus naik mobil perusahaan. Jika belum appointment nanti biaya transport terlalu besar. Salah satu cara yang kami benahi adalah bagaimana ia bisa fokus pada pelanggan. Mengapa pelanggan itu jadi sasaran, untuk dihubungi. Karena ia potensial pak, ia bisa ambil cukup besar. Coba bayangkan anda fokus pada pelanggan atau pada diri sendiri, mengambil keuntungan dari interaksi penjualan bagi diri sendiri. Apakah ada yang mau menerima, jika anda mau menangnya sendiri. Coba pikirkan pembicaraan dengan situasi win-win.

Salesgirl jalankan saran untuk melakukan subyektif communication dengan calon pelanggan dalam kondisi gelombang otak alpha. Ia membuat diri rileks sebelum menyampaikan pesan yang ingin didengar oleh calon pelanggan. Akhirnya sore hari, kami lakukan follow up, ia sudah mendapat 5 appointment kunjungan. Komunikasi internal dipengaruhi mindset dan tak bisa ditata pikiran sadar. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang disampaikan ke dalam diri. Dengan siapa kita berkomunikasi jika itu disampaikan ke dalam diri. Mindset yang menentukan sikap dan Tindakan kita, pikiran hanya mencipta, keyakinanlah yang mewujudkannya.

Salam improvement


Bila bermanfaat, bagikan melalui :