Salesman Dengan Penjualan Tertinggi



Bagikan melalui :





Penting mengubah mindset rekan-rekan salesman. Pertanyaan yang perlu diajukan adalah Siapa yang memiliki omzet penjualan tertinggi? Rekan-rekan salesman banyak menjawab tentang ciri-ciri seorang salesman sukses.

  1. Salesman yang pandai bicara

Sekilas jawaban ini Nampak benar. Pekerjaan salesman adalah menjual, maka yang pandai bicara tentu sangat menarik bagi konsumen. Ketertarikan ini berpeluang menciptakan penjualan. Ternyata tidak semua salesman yang pandai bicara memiliki omzet penjualan tertinggi. Konsumen tidak membeli karena presentasi penjualan.

  1. Salesman yang menguasai product knowledge

Tentu saja salesman yang tak menguasai product knowledge tak mampu membantu konsumen untuk memahami produk yang ditawarkan. Peluang penjualan bagi mereka yang tak menguasai product knowledge tentu lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang sangat menguasai. Namun penguasaan product knowledge tidak menentukan terjadinya proses penjualan. Bagaimana dengan produk yang telah dipahami oleh konsumen, tentu product knowledge tidak berpengaruh terhadap terjadinya transaksi penjualan.

  1. Salesman yang selalu anthusias

Syarat utama untuk terjadinya penjualan adalah salesman wajib antusias dalam menawarkan, meskipun antusias bukanlah faktor penentu terjadinya transaksi penjualan.

Transaksi penjualan bukan ditentukan oleh karakter salesman, bukan ditentukan kemampuan bicara, bukan ditentukan oleh penguasaan product knowledge, maupun antusias salesman dalam menawarkan produk. Transaksi penjualan terjadi karena konsumen membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan. Ketika belum ada kebutuhan, maka konsumen tidak melakukan transaksi pembelian.

Salesman perlu menciptakan kebutuhan. Kejelian untuk identifikasi kebutuhan sangat dibutuhkan. Kemampuan mendengarkan dan kemampuan bertanya untuk menggali kebutuhan yang menentukan penjualan. Salesman yang pandai bicara, seringkali mendominasi pembicaraan dan lupa untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggannya.

Ada salesman yang datang, langsung menanyakan pak butuh produk ini? atau ada order untuk saya pak, bapak jadi ambil produk ini, bahkan ada yang datang dengan meminta tolong, tolong pak saya dibantu, bapak ambil produk ini pak, saya belum ada order dari pagi. Inilah kelompok salesman yang taking order. Mereka meminta order, bukannya mengidentifikasi kebutuhan, menawarkan sesuai kebutuhan konsumen.

Konsumen yang tidak pernah mengambil produk yang ditawarkan, seringkali dilewatkan oleh salesman. Salesman menganggap, buang-buang waktu bicara dengan konsumen yang tak pernah mengambil produk. Persepsi negative ini ada disebagian salesman yang menghendaki dan memilih konsumen yang mudah dan bersedia membantu.

Sedikit salesman yang memilih untuk melakukan kunjungan rutin, meskipun hanya sekedar say hello dengan konsumen. Kunjungan rutin dan sikap yang ramah dapat membuat konsumen merasa belas kasihan dan mengambil pruduk dari salesman. Kunjungan rutin, menyebabkan konsumen tahu adanya kebutuhan ketika ada keterlambatan dari pengiriman barang kompetitor.

Inti yang perlu dipahami adalah bahwa penjualan terjadi karena adanya kebutuhan bukan karena keahlian salesman bicara, penguasaan salesman atau lainnya. Kegigihan dan konsistensi terus memberikan penawaran yang menentukan keberhasilan salesman. Tak ada yang menolak, bahwa penjualan tertinggi dialami oleh salesman lama. Salesman yang telah bergabung lebih lama di perusahaan. Tanda bahwa kesungguhan, ketekunan yang membuat seseorang dapat menjadi salesman dengan penjualan tertinggi.

Salam improvement


Bila bermanfaat, bagikan melalui :