Berlatih Dengan Studi Kasus



Bagikan melalui :

Berlatih Dengan Studi Kasus

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 22-Jan-2024





Menyelesaikan program Active Learning Management System lebih fokus pada Latihan berpikir dengan kasus-kasus penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Kasus-kasus tersebut disajikan untuk mengubah mindset, untuk memahamkan penyimpangan, untuk menyadarkan tentang pandangan yang keliru yang dapat berpengaruh pada kinerja karyawan.

Namun berkaitan dengan studi kasus dalam pekerjaan secara nyata belum dikuasai oleh peserta latih. Oleh karena itu kami lengkapi program dengan Latihan sesuai dengan bidang pekerjaannya. Macam Latihan didesain mulai dari pengenalan, sampai dengan kasus-kasus nyata yang kami dapat temukan dalam memberikan konsultasi untuk meningkatkan kinerja.

Dalam mendata absensi kami siapkan 4 studi kasus, sehingga Admin Personalia mampu bekerja efektif dalam pekerjaannya. Sebelumnya admin mengerjakan data absensi butuh waktu dan mendata absensi menyita waktunya karena ia segera ditunggu oleh bagian Finance untuk menyiapkan gaji. Setelah diberikan pemahaman, makai a bisa menyelesaikan pekerjaannya mendata absensi 700 karyawan, cukup 2 jam. Manager HRD sampai gak percaya, apakah betul data yang disampaikan telah diinput dengan benar. Kini pengerjaan input data absensi telah diserahkan ke security, pihak admin tinggal melakukan pengecekan kebenaran input data.

Setelah mampu menyediakan data absensi yang benar pada hari H, sesuai tanggal target. Maka kami bantu pihak admin personalia untuk mendata absensi dengan tujuan memberikan pembinaan kepada karyawan. Berikut data absensi pada kasus 3 yang dikerjakan oleh admin personalia sehingga mampu meningkatkan disiplin karyawan. Data berupa presentase dapat dijadikan pembanding sehingga mampu menyadarkan leader dan karyawan.

STUDI KASUS 3 : REKAP ABSENSI UNTUK PEMBINAAN DISIPLIN


NAMA BAGIAN ABSENSI TOTAL
Aini KABAG LAB A S I T
Desi Amilia LAB 2 1 1 0 4
LL. Ali hathan LAB 0 2 0 2 4
Lukman LAB 1 2 1 0 4
ROHANA LAB 1 0 0 3 4
Sisbanda LAB 1 1 0 2 4
Suhirman B KABAG TEKNIK A S I T TOTAL
Sohadi MAINTENANCE 1 0 0 3 4
Endi wahyudi MAINTENANCE 0 1 1 2 4
Kusmayadi A MAINTENANCE 2 0 0 2 4
Junaedi MAINTENANCE 1 1 1 1 4
Husni Thamrin MAINTENANCE 1 0 2 1 4
Juni rahardi MAINTENANCE 3 0 0 1 4
Sahnun MAINTENANCE 0 0 0 4 4
Agus Samsuri MAINTENANCE 0 0 1 3 4
Baha udin annak. S MAINTENANCE 0 0 2 2 4
BENI SAPUTRA MAINTENANCE 0 2 1 1 4
BENI SOPIAN MAINTENANCE 0 2 2 0 4
Dedi Kurniawan MAINTENANCE 1 1 0 2 4
I. Ketut Artawa KABAG PPIC A S I T TOTAL
Rosi Suandi Salim PPIC 1 1 1 1 4
Fahrudin Arozi PPIC 1 1 0 2 4
Nuriman Efendi PPIC 1 0 0 3 4
Zaenudin PPIC 1 2 1 0 4
M. Jamaludin PPIC 1 2 0 1 4
Dedi Herwinadi PPIC 1 0 1 2 4
M. Faturahman PPIC 2 2 0 0 4
Sabdi PPIC 2 1 1 0 4
Syarif Rahman P. PPIC 2 0 1 1 4

Berikut adalah data absensi yang didata oleh bagian administrasi perusahaan. Jumlah hari kerja dalam sebulan adalah 26 hari. Bantulah HRD dalam menyajikan data yang dapat menggambarkan :

  1. Berdasar data total kasus per karyawan, memiliki jumlah yang sama yaitu 4 kasus. Bagaimana pengawas dapat menentukan prioritas karyawan mana yang harus diperhatikan untuk perbaikan tingkat disiplinnya.
  2. Data disajikan per bulan dan diberikan ke pengawas? efektifkah cara demikian? Bagaimana sebaiknya.
  3. Bagaimana data disiplin setiap bagian dapat dibandingkan dan pengawas mana yang disiplin karyawannya terendah. Hitunglah dengan pembobotan dan sajikan dalam bentuk %.
  4. Penyimpangan tidak hadir kerja perlu ditetapkan dengan bobot sehingga bisa membuat gradasi tingkat kedisiplinan karyawan.
  5. Alpha tentu saja penyimpangan yang paling berat karena jelas merugikan dan dilakukan oleh karyawan tanpa rasa hormat dan patuh pada atasan. Alpha dapat dibobotkan dengan angka 5.
  6. Sakit tanpa surat dokter berada di level berikutnya. Dimana sakit tanpa surat dokter, tak bisa dibuktikan kebenarannya. Namun karyawan masih memberikan informasi tentang alasan ketidakhadirannya. Sakit demikian dapat dibobotkan diangka 3
  7. Terlambat merupakan penyimpangan. Karyawan yang tak bisa mengatur kedisiplinan diri tentu berpengaruh terhadap sikap disiplin dan efektifitas kerjanya. Jumlah kasus terlambat umumnya menduduki ranking pertama dari penyimpangan kehadiran. Terlambat dapat dibobotkan dengan angka 2.
  8. Ijin sebagai bukti kepatuhan karyawan, tetapi dengan tidak hadirnya karyawan tentu tetap berpengaruh terhadap kinerja di bagian. Ijin dapat ditetapkan dengan bobot 1.
  9. Rekan admin HRD dapat juga berpartisipasi ikut mengerjakan latihan dan sampaikan data :
  10. Siapa saja karyawan yang menempati urutan terendah dan berapa pencapaian % nya (ada 4 karyawan)
  11. Pengawas mana dan berapa pencapaian % kedisiplinan di bagiannya.

Selamat mengerjakan, yakinlah tak ada yang sia-sia dengan kesungguhan berlatih kita. Kuasai detail apa yang menjadi pekerjaan kita. Salam sukses selalu.

 


Bila bermanfaat, bagikan melalui :