Ada Apa Dengan Gaji?

Ketika diminta bos untuk menangani struktur organisasi dan jobdes klien di solo, ternyata bos menjual harapan yang tinggi dan tidak sesuai dengan skope penanganannya. Pantas saja proposal langsung disetujui. Umumnya setelah presentasi proposal, masih dibutuhkan waktu untuk calon klien berpikir. Memang bos dikenal sebagai seorang negosiator ulung, proposal dijelaskan, langsung ditandatangani kemudian dibawa pulang dan diserahkan pada team yang ditunjuk.

Penanganan berjalan sesuai dengan jadual yang dituangkan dalam proposal, bahkan cenderung lebih cepat dari tahapan yang sudah disepakati. Disain struktur organisasi dan jobdes sudah diselesaikan dan di tanda tangani oleh Direksi. Hasil audit pelaksanaan jobdes juga sudah dibuat. Masing-masing pejabat pemegang jobdes telah diberikan informasi realisasi pelaksanaan jobdes yang menjadi tanggung jawab mereka ( berupa % pelaksanaan )

Pada waktu menyampaikan hasil audit jobdes, direksi berpendapat beda. Itu bukan yang saya inginkan, jika itu tugas anda maka saya hanya bisa terima laporan ini. Waktu bos anda ajukan proposal, ia juga bicara tentang peningkatan hasil produksi. Oleh karena itu, proposal saya langsung saya tanda tangani. Saya jadi sadar, disitulah kerja bos sebagai negosiator ulung dengan tujuan mendapatkan ordernya. Saluut.

Setelah lakukan identifikasi dan Analisa proses produksi, termasuk identifikasi kapasitas untuk setiap proses, pencapaian produksi yang pernah dicapai, penentuan bottle neck process, dan identifikasi 7 waste yang terjadi. Tak lupa juga survey gaji karyawan dan Kepala Regu, serta Kepala Bagian.

Hasil identifikasi dan Langkah perbaikan yang perlu dilakukan disampaikan ke Direksi. Sebab mengapa hasil produksi belum optimal adalah persoalan gaji dari Kepala regu dan Kepala Bagian. Terutama gaji Kepala Regu yang perbedaannya dengan karyawan berkisar 7%. Bagaimana para leader bisa memperjuangkan perusahaan ketika ia tak berbeda jauh pendapatannya dengan karyawan. Bahkan pada kasus tertentu gaji karyawan bisa lebih besar karena perhitungan lembur.

Leader tak mendapat perhitungan lembur karena gaji yang diterima sudah termasuk fixed allowance yang telah dihitungkan. Berapa besar selisih karyawan dan leader yang membawa pengaruh pada karyawan. Hasil survey, karyawan bisa merasakan adanya perbedaan ketika mereka menerima diatas 10%. Jika dihitung sesuai ketentuan fixed allowance, maka leader memiliki loyalitas 1 jam kerja per hari atau jika dihitungkan dengan perhitungan lembur selama 25 hari kerja maka perbedaannya sebesar 22%.

Disepakati Bersama direksi bahwa, kenaikan produksi maka leader dinaikkan gajinya sesuai dengan % kenaikan yang dicapai. Kami sampaikan ke leader, tentang cara lakukan perbaikan, fokus pada bottle neck process, namun leader tidak percaya jika gaji mereka akan dievaluasi sesuai dengan kenaikkan yang dapat mereka hasilkan. Saya sebagai jaminannya, karena direksi sudah komitmen untuk evaluasi gaji kalian.

Dalam sebulan leader mampu menaikkan hasil produksi sampai dengan 12%. Dalam pikiran mereka dan saya waktu itu adallah kenaikan yang lumayan bagi leader. Pada saat mengajukan kenaikkan gaji, direksi sampaikan bahwa mereka sudah saya setujui untuk diberikan perbedaan sebesar 10% sesuai yang bapak sampaikan. Waduh, berarti mereka hanya naik sebesar 3% sd 4% saja.

Akhirnya perlu disusun kalimat yang tepat untuk menyampaikan kenaikan gaji ini. Gaji dinaikkan sesuai dengan kenaikan hasil produksi. Kalian mendapatkan perbedaan gaji dengan karyawan sebesar 10%, ini tahap 1, nanti kita upayakan naik lagi sehingga kita bisa wujudkan selisih sampai dengan 20%, kita masih punya peluang jika dilihat dari kapasitas produksi. Wah kita naik Cuma 3 % kalo gitu pak, bagaimana ini, tidak sesuai dengan pernyataan diawal.

Ya saya juga sudah sampaikan, tentu saja perusahaan perlu lakukan efisiensi. Dan reksa sudah ingatkan bahwa kali ini harus komit bukan komat kamit. Buktinya apa pak? nanti seperti ini lagi. Selama saya ada dan bergabung disini, berarti saya sanggup untuk perjuangkan kalian. Akhirnya seluruh leader, sepakat mau lakukan perbaikan.

Salam improvement.