
Bagikan melalui :
Terima kasih peserta Latihan berpikir Active
Learning, telah memberikan masukan untuk membuat trouble shooting atas
persoalan yang ditanyakan. Langkah ini tentunya sesuai dengan rencana kami
memberikan konsultasi agar apa yang dipelajari oleh peserta menjadi bermakna,
dapat diterapkan dan membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan
kinerjanya.
Selama ini kami menjawab persoalan yang
diajukan dengan disertai data dan dikirimkan melalui email, agar kami dapat
mengidentifikasi lebih tepat dan mampu memberikan solusi sesuai dengan masalah
yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan itu membuat kami tersadar bahwa ada yang
masih dibutuhkan agar peserta mampu memberikan kontribusi di perusahaan.
Mengapa masih saja terjadi selisih? setelah
kami identifikasi proses kerja berdasar informasi yang disampaikan. Hampir
seluruh materi yang diajarkan telah diterapkan. Seharusnya kejadian selisih
tidak terjadi lagi. Ketika diidentifikasi operasional penerimaan barang
ternyata karyawan menghitung barang dengan dilanjutkan oleh rekannya, ini
menjadi penyebab selisih yang sangat sederhana. Bahkan penjual nener tidak
pernah salah menghitung barang dagangannya, jika salah hitung, tentu ia alami
kerugian. Dipertanyaan yang lain, ternyata cara menghitung barang keluar yang
sudah dimasukkan ke dos, dilakukan penghitungan tanpa mengeluarkan barang dari
dos. Persoalan yang mudah, sederhana itu menjadi sulit karena tak pernah
dipikirkan. Banyak orang menganggap remeh, sehingga tidak dipikirkan.
Sesungguhnya yang sulit itu mudah karena dipikirkan. Sedangkan yang mudah
sesungguhnya sulit karena disepelekan.
Bagaimana dengan HRD yang cukup puas,
setelah mencapai target pemenuhan karyawan dengan batas waktu sesuai SOP yaitu
20 hari. Pertanyaan yang diajukan direksi adalah bisakah dibawah ketentuan
tersebut. Tentu saja bisa, bagaimana dengan 5 hari? tentu saja bisa. Bagaimana
dengan 2 hari? tentu saja bisa. Karena ketiadaan personil akan berpengaruh pada
kinerja team. HRD dituntut untuk bisa menetapkan kebijakan dan strategi yang
mendukung pada sasaran organisasi.
Bagaimana dengan bagian Teknik? bisakah
kinerjanya ditingkatkan. Pengukuran Teknik bukan ditentukan dengan pelatihan
petugas Teknik, tetapi jumlah downtime disebabkan karena Teknik. Ketika
pengukuran ini dibuat, maka penanggung jawab Teknik akan melakukan segala cara
dan upaya agar downtime dapat diturunkan. Dalam hal percepatan maka kami akan
buat trouble shooting, secara bertahap agar banyak membantu rekan-rekan yang
ingin meningkatkan peluang karir di perusahaan.
Salam improvement.
Bila bermanfaat, bagikan melalui :