Ide Troubleshooting



Bagikan melalui :

Ide Troubleshooting

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 15-Jan-2024





Terima kasih peserta Latihan berpikir Active Learning, telah memberikan masukan untuk membuat trouble shooting atas persoalan yang ditanyakan. Langkah ini tentunya sesuai dengan rencana kami memberikan konsultasi agar apa yang dipelajari oleh peserta menjadi bermakna, dapat diterapkan dan membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya.

Selama ini kami menjawab persoalan yang diajukan dengan disertai data dan dikirimkan melalui email, agar kami dapat mengidentifikasi lebih tepat dan mampu memberikan solusi sesuai dengan masalah yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan itu membuat kami tersadar bahwa ada yang masih dibutuhkan agar peserta mampu memberikan kontribusi di perusahaan.

Mengapa masih saja terjadi selisih? setelah kami identifikasi proses kerja berdasar informasi yang disampaikan. Hampir seluruh materi yang diajarkan telah diterapkan. Seharusnya kejadian selisih tidak terjadi lagi. Ketika diidentifikasi operasional penerimaan barang ternyata karyawan menghitung barang dengan dilanjutkan oleh rekannya, ini menjadi penyebab selisih yang sangat sederhana. Bahkan penjual nener tidak pernah salah menghitung barang dagangannya, jika salah hitung, tentu ia alami kerugian. Dipertanyaan yang lain, ternyata cara menghitung barang keluar yang sudah dimasukkan ke dos, dilakukan penghitungan tanpa mengeluarkan barang dari dos. Persoalan yang mudah, sederhana itu menjadi sulit karena tak pernah dipikirkan. Banyak orang menganggap remeh, sehingga tidak dipikirkan. Sesungguhnya yang sulit itu mudah karena dipikirkan. Sedangkan yang mudah sesungguhnya sulit karena disepelekan.

Bagaimana dengan HRD yang cukup puas, setelah mencapai target pemenuhan karyawan dengan batas waktu sesuai SOP yaitu 20 hari. Pertanyaan yang diajukan direksi adalah bisakah dibawah ketentuan tersebut. Tentu saja bisa, bagaimana dengan 5 hari? tentu saja bisa. Bagaimana dengan 2 hari? tentu saja bisa. Karena ketiadaan personil akan berpengaruh pada kinerja team. HRD dituntut untuk bisa menetapkan kebijakan dan strategi yang mendukung pada sasaran organisasi.

Bagaimana dengan bagian Teknik? bisakah kinerjanya ditingkatkan. Pengukuran Teknik bukan ditentukan dengan pelatihan petugas Teknik, tetapi jumlah downtime disebabkan karena Teknik. Ketika pengukuran ini dibuat, maka penanggung jawab Teknik akan melakukan segala cara dan upaya agar downtime dapat diturunkan. Dalam hal percepatan maka kami akan buat trouble shooting, secara bertahap agar banyak membantu rekan-rekan yang ingin meningkatkan peluang karir di perusahaan.

Salam improvement. 


Bila bermanfaat, bagikan melalui :