Memahami Prinsip Benar



Bagikan melalui :

Memahami Prinsip Benar

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 15-Jan-2024





Banyak orang berselisih pendapat tentang benar. Mereka masing-masing mempertahankan pendapatnya sebagai benar. Bahkan mereka mengutip ayat-ayat dalam kitabNya untuk mendukung pendapat mereka sebagai benar. Bukankah agama berasal dari Bahasa sansekerta, “A” yang berarti tidak dan “Gama” yang berarti kacau. Beragama menurut Bahasa ini berarti tidak kacau. Sebaliknya yang kacau berarti tidak beragama. Berdasar asal usul kata, agama sebagai pegangan yang benar, artinya tidak kacau atau damai.

Kita tak bisa memaksakan pendapat kita sebagai benar dan harus dijalankan. Berbeda itu baik, berselisih sebaiknya dihindari. Ketika menyadari berbeda itu baik, dimana ada alternative yang mungkin lebih baik, atau bisa dibuktikan tidak baik atau menjadi suatu sinergi munculnya ide baru yang lebih baik. Menerima perbedaan adalah mendukung keputusan yang diambil dan diukur hasilnya. Dari hasil kita dapat mengetahui bahwa keputusan tersebut benar atau belum tepat. Tak ada orang yang mengambil keputusan, bukan dengan yang terbaik.

Oleh karena itu kami ajarkan memahami benar dengan 5 Prinsip Benar, yang kami ajarkan melalui program Latihan berpikir Active Learning, agar tak menimbulkan perdebatan, tetapi bisa menerima perbebedaan. Adapun prinsip benar tersebut adalah :

  1. Benar dapat diketahui dari hasil.

Kita mengetahui Tindakan tersebut benar ketika mengukur hasilnya. Oleh karena itu pendapat perlu dibuktikan lebih dulu, bukan diperdebatkan. Hasil yang benar berarti :

    1. Bermanfaat

Pertanyaan yang muncul adalah adakah manusia yang melakukan tindakan yang tak bermanfaat bagi dirinya? adakah manusia yang melakukan Tindakan yang merugikan? Ketika perbuatan itu mendatangkan manfaat bagi pihak lain, maka itu Tindakan benar. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain. Semua Tindakan manusia bermanfaat bagi dirinya sendiri.

 

    1. Damai

Perbuatan benar selalu mendatangkan damai. Menuntut menghasilkan menang kalah. Ketika kalah maka akan membalas dikemudian hari. Perbuatan menuntut tidak mendatangkan damai. Bukankah kita diperintahkan untuk lebih baik diam jika kita tak sanggup mengubah dengan Tindakan dan perkataan. Diam disini adalah berstrategi, ketika tak peluang lebih baik maka kita perlu berhijrah. Hidup dalam penindasan, bagai dalam neraka. Bukankah bumi Tuhan sangat luas. Ciptakan damai, jadilah rahmat bagi semesta.

 

    1. Teratur

Teratur berarti ada yang mengatur. Seluruh manusia mengikuti aturan dan kondisi teratur akan datangkan perbaikan. Bukankah perbaikan adalah manfaat bagi semua pihak.

 

  1. Benar ada didalam kesepakatan.

Benar didunia adalah relatif. Benar sebagi Right dan True. Kebenaran didunia perlu disepakati. Benar ada dalam kesepakatan, dengan kesepakatan manusia menentukan dan mengukur Tindakan yang dilakukan tergolong benar atau salah. Benar ada didalam hukum, Jobdes, SOP, peraturan, kesepakatan kerja. Patuhi apa yang menjadi kesepakatan, karena itu penentukan Tindakan kita benar atau salah.

 

  1. Benar pasti sesuai dengan kitab atau hukum alam.

Benar diajarkan oleh alam. Ketika pohon pisang di tebang, ia tak akan pernah mati. Pohon pisang berakhir hidupnya ketika ia telah bermakna bagi kehidupan ( berbuah ). Karyawan yang ditegur tak bisa berubah, maka Tindakan tepat adalah ditegor. Karyawan menjadi lebih baik karena ia menggunakan pikirannya. Tindakannya menjadi efektif. Ia bisa mendapatkan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

 

  1. Benar adalah Satu.

Ketika ada 2 kebenaran, maka yang terjadi adalah berselisih. Segala yang berselisih adalah salah. Oleh karena itu benar adalah satu.

 

  1. Benar adalah pasti.

Satu menandakan tak ada duanya, satu adalah kepastian.

 

Karyawan yang telah memahami prinsip benar ini, melalui program Latihan berpikir Active Learning menjadi lebih bisa diarahkan. Sesungguhnya semua orang paham tentang apa yang dilakiukannya itu baik bagi sesama atau tidak. Ketika mereka dihadapkan dengan berbagai kasus, maka mereka sadar. Menyadari berarti tahu benar dan tahu salahnya. Pekerjaan rutinitas yang dilakukan, karyawan sering lembur untuk menyelesaikan tugasnya. Tindakannya adalah benar, karena karyawan bertanggung jawab. Dalam kasus ini Tindakan karyawan SALAH. Mengapa?

Salam improvement

 


Bila bermanfaat, bagikan melalui :