Apa Itu Bersyukur?



Bagikan melalui :

Apa Itu Bersyukur?

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 14-Jan-2024





Banyak orang menyarankan untuk bersyukur. Tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa mereka telah bersyukur. Menerima keadaan, apakah tanda bahwa kita bersyukur? Semua perlu dilakukan analisa sehingga kita bisa membedakan antara yang bersyukur dan kurang bersyukur.

Apakah benar, bersyukur itu diperuntukkan pada mereka yang memperoleh nikmat. Ketika nikmat itu datang maka mereka mengucap "syukur alhamdulillah". Cukupkah Tindakan demikian dikatakan bersyukur. Apakah bersyukur hanya di bataskan pada ucapan?

Hidup saja sudah berupa nikmat, kecukupan, kesehatan, masih bisa bekerja, juga merupakan nikmat. Bagaimana dengan sakit? Apakah sakit juga berupa nikmat? Bagaimana cara kita bersyukur, bagaimana hasil dari bersyukur karena sakit?

Pertanyaan yang terus mengganjal dan perlu mendapatkan jawaban. Hingga kami menemukan arti bahwa sakit juga merupakan nikmat ketika kita menyadari mengapa kita jatuh sakit, kita merasakan ada yang kurang dari sedekah yang kita selama ini berikan. Hikmat yang muncul dari sakit adalah petunjuk untuk kita menjadi lebih baik. Kesadaran ini muncul saat mengartikan bahwa hidup itu sendiri adalah nikmat.

Kemudian apa perbedaan antara orang yang bersyukur dan kurang bersyukur? Bagaimana kita tahu bahwa kita telah bersyukur atau masih belum bersyukur. Perbedaannya tentu dapat diketahui dari hasil. Banyak yang mengetahui bahwa orang yang bersyukur terus alami penambahan. Jika kau bersyukur maka akan ditambah.

Namun ada saja karyawan yang terus berhutang untuk hidup. Mereka menggali lubang dan menutup dengan berhutang. Memiliki kartu kredit lebih dari satu, berarti kartu kredit bukan sebagai alat pengganti pembayaran. Bahkan mereka tidak berhenti, terus berhutang online, hingga pada suatu titik ia tak mampu membayar. Namanya disebarkan oleh pemberi hutang, sampai seluruh karyawan mengetahui kasusnya.

Ia malu dan pamit kepada istrinya, pergi bekerja tetapi tak sampai di perusahaan. Kami mengetahui ketika istrinya berusaha mencari dengan menelpon pihak HRD. Istrinya tak bisa menghubungi, karena Hp nya off. Kami berusaha mencari kabar, melalui media sosial. Ia berada di Kalimantan, di rumah neneknya dan mengabarkan neneknya sakit.

Sebetulnya ia orang yang berprestasi, ia bekerja sebagai IT di perusahaan. Ternyata performance kerja yang bagus dan disiplin yang bagus menjadi tidak berarti ketika karyawan tak bisa mengelola pendapatannya. Kami mendapatkan petunjuk, segala masalah adalah berita Tuhan agar kami siapkan untuk lebih baik di masa depan (brainware management)

Oleh karena itu topik hutang dan pinjam berbeda, sampai cara penggunaan kartu kredit serta hutang online smapai dengan pengelolaan keuangan, kami disain dalam Active Learning agar jadi berkah bagi karyawan lainnya. Karyawan jangan sampai mengalami kasus yang sama. Tak cukup membekali karyawan dengan skill yang dibutuhkan dalam bekerja. Manajemen diri juga dibutuhkan oleh karyawan agar pekerjaannya menjadi optimal.

Salam Improvement.


Bila bermanfaat, bagikan melalui :