
Bagikan melalui :
Banyak perusahaan yang menuliskan slogan "Awali Kerja Dengan Basmallah". Tetapi jarang yang bersedia melakukan penelitian
dampak dari slogan tersebut. Ini sama hal nya visi misi dan nilai kerja yang di
pasang didinding muka perusahaan.
Kita sepakat lebih dulu, bicara tak
menghasilkan hasil yang diharapkan. Hasil hadir karena Tindakan. Bicara tanpa
tindakan, berarti tak pernah datangkan hasil. Berbicara
berulang-ulang,(repetition) adalah menabur pikiran. Menabur pikiran akan menuai
Tindakan. Pikiran sadar terus mengajarkan pikiran bawah sadar tentang program
yang dipandang masuk logikanya. Pikiran bawah sadar yang menghasilkan tindakan.
Kami menanyai karyawan di beberapa
perusahaan, apakah mereka mengawali kerja dengan mengucap basmallah? Jawaban
pun bervariasi. Ada yang menyampaikan kita selalu pak mengawali dengan
basmallah karena pengawas kami selalu mengajak lakukan itu sebelum kita
bekerja. Kita kan berkumpul pada pengarahan sebelum bekerja. Bagaimana dengan
pengawas lain?
Karyawan ada yang mengawali dengan ucapan
basmallah dan ada yang tidak lakukan. Bagaimana dengan karyawan yang bukan
beragama islam? Bagi pemegang agama islam, meyakini bahwa suatu kegiatan yang
tidak didahului dengan basmallah akan tertolak. Tetapi yang menggunakan
basmallah memiliki nilai.
Hasil pengamatan ternyata tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap hasil kerja karyawan. Agama juga bukan
penentu, karyawan bekerja lebih baik. Ini semua berkaitan dengan bagaimana
karyawan menghasilkan Tindakan. Lalu bagaimana dengan slogan awali kerja dengan
basmallah.
Kami menyimpulkan bukan mengucapnya yang
penting tetapi makna dari menggunakannya yang jauh lebih utama. Gunakan kasih
sayang, berarti kita mengamalkan basmallah. Kasih saying berarti cinta. Barang
siapa cinta pada pekerjaan, tentu dapat menghasilkan nilai pada pekerjaannya.
Seseorang yang mencinta, berarti bersedia untuk melakukan pengorbanan demi
hasilkan hasil terbaik pada pekerjaannya.
Sedangkan bagi yang beragama lain, ajaran kasih,
ajaran welas asih juga bisa menghasilkan hasil yang diharapkan. Barang siapa
memberikan kasih pada pekerjaannya maka ia akan menghasilkan yang luar biasa.
Barang siapa menerapkan ajaran kasih makai a bersedia memberi yang terbaik bagi
pimpinan perusahaan, bagi atasan, bagi rekan, bagi konsumen, bagi supplier,
bagi masyarakat pengguna produk dan bagi negara sebagai penyumbang pajak untuk
pembangunan.
Kami ajarkan nilai-nilai ini dalam program
Latihan berpikir Active Learning, sehingga karyawan bukan hanya mampu berucap
tetapi mampu menjalankan ajaran. Bukankah dengan menjalankan ajaran maka akan
menghasilkan apa yang dijanjikan. Karyawan menjadi lebih mudah untuk diingatkan.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :