Awali Kerja dengan Basmallah



Bagikan melalui :

Awali Kerja dengan Basmallah

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 14-Jan-2024





Banyak perusahaan yang menuliskan slogan "Awali Kerja Dengan Basmallah". Tetapi jarang yang bersedia melakukan penelitian dampak dari slogan tersebut. Ini sama hal nya visi misi dan nilai kerja yang di pasang didinding muka perusahaan.

Kita sepakat lebih dulu, bicara tak menghasilkan hasil yang diharapkan. Hasil hadir karena Tindakan. Bicara tanpa tindakan, berarti tak pernah datangkan hasil. Berbicara berulang-ulang,(repetition) adalah menabur pikiran. Menabur pikiran akan menuai Tindakan. Pikiran sadar terus mengajarkan pikiran bawah sadar tentang program yang dipandang masuk logikanya. Pikiran bawah sadar yang menghasilkan tindakan.

Kami menanyai karyawan di beberapa perusahaan, apakah mereka mengawali kerja dengan mengucap basmallah? Jawaban pun bervariasi. Ada yang menyampaikan kita selalu pak mengawali dengan basmallah karena pengawas kami selalu mengajak lakukan itu sebelum kita bekerja. Kita kan berkumpul pada pengarahan sebelum bekerja. Bagaimana dengan pengawas lain?

Karyawan ada yang mengawali dengan ucapan basmallah dan ada yang tidak lakukan. Bagaimana dengan karyawan yang bukan beragama islam? Bagi pemegang agama islam, meyakini bahwa suatu kegiatan yang tidak didahului dengan basmallah akan tertolak. Tetapi yang menggunakan basmallah memiliki nilai.

Hasil pengamatan ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil kerja karyawan. Agama juga bukan penentu, karyawan bekerja lebih baik. Ini semua berkaitan dengan bagaimana karyawan menghasilkan Tindakan. Lalu bagaimana dengan slogan awali kerja dengan basmallah.

Kami menyimpulkan bukan mengucapnya yang penting tetapi makna dari menggunakannya yang jauh lebih utama. Gunakan kasih sayang, berarti kita mengamalkan basmallah. Kasih saying berarti cinta. Barang siapa cinta pada pekerjaan, tentu dapat menghasilkan nilai pada pekerjaannya. Seseorang yang mencinta, berarti bersedia untuk melakukan pengorbanan demi hasilkan hasil terbaik pada pekerjaannya.

Sedangkan bagi yang beragama lain, ajaran kasih, ajaran welas asih juga bisa menghasilkan hasil yang diharapkan. Barang siapa memberikan kasih pada pekerjaannya maka ia akan menghasilkan yang luar biasa. Barang siapa menerapkan ajaran kasih makai a bersedia memberi yang terbaik bagi pimpinan perusahaan, bagi atasan, bagi rekan, bagi konsumen, bagi supplier, bagi masyarakat pengguna produk dan bagi negara sebagai penyumbang pajak untuk pembangunan.

Kami ajarkan nilai-nilai ini dalam program Latihan berpikir Active Learning, sehingga karyawan bukan hanya mampu berucap tetapi mampu menjalankan ajaran. Bukankah dengan menjalankan ajaran maka akan menghasilkan apa yang dijanjikan. Karyawan menjadi lebih mudah untuk diingatkan.

 

Salam improvement


Bila bermanfaat, bagikan melalui :