
Bagikan melalui :
Ketika perusahaan kayu mengalami kerugian cukup besar, 2 milyar lebih dalam sebulan sudah berjalan 2 tahun. Man Power Planning saja tidak cukup, perlu dilakukan cek kondisi di lapangan. Saat kunjungan lapangan, kami dapati ada satu dua orang yang menganggur. Akhirnya kami lakukan sampling methode dengan jam kunjungan dilakukan secara acak. Ternyata penyebab lembur dan kerja tidak produktif adalah banyaknya jumlah karyawan. Singkat kata, kami sarankan untuk mengurangi tenaga kerja 187 karyawan.
Ada 3 serikat pekerja yang harus kami jelaskan tentang Langkah yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan jumlah karyawan yang lebih besar (4000 orang). Penjelasan data tentang hasil observasi dan analisa tentang kegiatan kerja bisa diterima serikat pekerja karena mereka juga mengetahui data dimana pembayaran supplier sudah di undur sampai dengan 6 bulan.
Kami tanyakan, siapa yang menyebabkan perusahaan alami kerugian? siapa penghasil kualitas, siapa penghasil output produksi, siapa yang menghasilkan produktifitas, siapa yang bisa melakukan langkah efisiensi. Semua menjawab karyawan. Oleh karena itu kami yakin, karyawanlah yang bisa menghasilkan produktifitas dengan ketentuan yang kami sarankan. Karyawanlah yang bisa selesaikan krisis di perusahaan ini, karyawan pula yang bisa selesaikan dan hasilkan keuntungan kembali.
Karyawan yang menghasilkan hasil kerja yang harus diulang, karyawan pula yang hasilkan produk yang perlu di repair, karyawan yang tahu jika produk yang dikerjakannya nanti akan di reject oleh QC. Kami minta bantuan serikat, kita yakin kita mampu menyelesaikan ini semua, dan tak perlu butuh waktu terlalu lama, karena kalian sebagai karyawan yang mengetahui semua. Mereka bisa menerima, dan mau bekerja kembali.
Babak berikutnya, kami kurangi jam lembur. Lembur tak diperkenankan, karena biayanya cukup besar. Sebetulnya ada rasa tak tega dalam batin, melihat karyawan melalukan upaya menjual motornya. Disinilah mereka kurang diajari tentang bagaimana mereka mengatur keuangannya, bukan mengandalkan cicilan dari uang lembur. Demo kembali terjadi.
Kondisi saat ini pencapaian produksi hanya 56 - 57 container sebulan. Kami telah hitungkan agar karyawan bisa membeli kembali sepeda motornya dengan target 85 container per bulan. Kami ajak serikat berbicara di kota Batu, meeting hingga pagi hari untuk membantu rekan karyawan capai target 85 container. Serikat pekerja kami berikan pelatihan tentang 7 waste yang harus dihindari oleh karyawan. (sekarang sudah 9 Waste).
Hasilnya cukup mengejutkan :
- Efisiensi biaya listrik cukup signifikan.
- Efisiensi biaya air dengan membuat pipa dan bak air yang airnya dapat mati sendiri.
- Efisiensi penggunaan paku tembak.
- Efisiensi kertas gosok dari sisa wide belt sander bisa kita manfaatkan untuk hand sader, tidak perlu beli amplas lagi.
- Kualitasi hasil ketam pisau dengan standarisasi asah menggunakan spidol.
- Evaluasi untuk peningkatan kualitas gergaji, dengan penambahan baja pada gergaji.
- Efisiensi dari scratch kecerobohan karyawan menaruh barang diatas produk.
- Peningkatan kualitas QC dengan menerapkan prinsip gerakan air, QC yang bisa menolak lebih banyak ditaruh di proses final inspection.
- Kualitas pengecatan dengan penggunaan lampu yang tepat untuk pengerjaan malam.
- Pemeriksaan kualitas bahan kayu, langsung dilaporkan pada direksi.
- Standarisasi stick untuk kayu masuk KD.
- Efisiensi pengecatan ulang karena kualitas yang kurang, efisiensi terbesar dihasilkan disini.
Akhirnya kita Bersama mampu mencapai 86 container dalam periode 6 bulan. Tak lupa kami pasang spanduk (karena daerah pesantren). Bekerjalah hingga petang dengan kesungguhan, maka hapuslah dosa 1 hari.
Berbagi pengalaman, ternyata karyawan juga bisa diberikan bimbingan tanpa menggurui, diajarkan agar mereka menemukan sendiri Langkah apa yang diperlukan ( coaching = LISTEN ).
L = Link to the reality
I = Investigate the opportunity
S = Search the outcomes
T = Talk the action
E = Eliminate the obstacles
N = Now review.
Tak ada manusia yang mau bekerja dengan pikiran orang lain. Mereka bekerja dengan pikirannya sendiri. Tak ada manusia yang tak bisa mewujudkan apapun yang ada dalam keyakinannya. Pikiran hanya mencipta, keyakinan yang mewujudkannya.
Selamat berjuang, salam improvement.
Bila bermanfaat, bagikan melalui :