Maraknya Pelatihan Online



Bagikan melalui :

Maraknya Pelatihan Online

Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 13-Jan-2024





Kemajuan dunia digital sangat berpengaruh terhadap bisnis, termasuk pendidikan dan pelatihan. Sejak pandemi, maka bermunculan ide untuk membuat pelatihan online karena pertemuan dibatasi. Dampak ini sangat menunjang terhadap banyaknya masyarakat yang mengikuti pelatihan kelas online, dengan biaya terjangkau. Bahkan ada yang mengikuti kelas online dan terdaftar 1 peserta tetapi di share melalui proyektor sehingga banyak karyawan yang bisa ikut pelatihan.

Sayangnya maksud dari lembaga pelatihan atau trainer yang memberikan pelatihan tidak semua penyampaian materi dapat diterima oleh peserta. Ada Sebagian peserta yang ikut pelatihan kelas online hanya untuk mendapatkan sertifikat. Bahkan ada yang daftar kelas online, tetapi ia tinggal bekerja. Dan ada juga pemateri yang menyampaikan sangat singkat, lebih banyak melakukan sapaan kepada peserta.

Disinilah peran HRD untuk menseleksi dengan tepat melalui wawancara seleksinya, tidak hanya melihat jumlah sertifikat pelatihan yang dimiliki pelamar. Sebetulnya pemateri sudah berupaya menyampaikan ilmu dan pengalamannya, baik secara online maupun offline. Oleh karena itu sertifikat yang diberikan hanya berupa sertifikat kehadiran (attendance).

Kami hadir membuat program latihan berpikir Active Learning sudah 16 tahun lalu. Awalnya kami mendesain dengan menggunakan program excel. Karena dampaknya cukup signifikan terhadap perubahan sikap dan pemahaman pekerja, kami membuat program yang dapat diinstall ke PC atau laptop perusahaan. Dengan perbandingan jumlahnya adalah 1 : 50. Perusahaan cukup lakukan investasi laptop atau PC, mampu memberikan pelatihan ke seluruh karyawan.

Besarnya biaya pelatihan di perusahaan berkisar antara Rp 12.000,- sampai dengan Rp 60.000,- per orang sesuai dengan jumlah karyawan (biaya belum mengalami kenaikan). Atau secara akumulasi, maka besarnya biaya pelatihan untuk setiap karyawan sebesar Rp 144.000 sampai dengan Rp 720.000 per tahun dengan 12 materi lebih dan selama 12 bulan. Biaya ini setara dengan mengikut sertakan karyawan pada pelatihan offline satu kali. Bahkan ada yang membebankan pada karyawan untuk satu tahun pertama, dengan 50% biaya. Latihan berpikir tahun berikutnya, menjadi beban perusahaan.

Beberapa saran dari klien kami karena ada beberapa bagian yang tak bisa mengerjakan latihan berpikir Active Learning, terutama karyawan dibagian operasional seperti sopir pengiriman atau karyawan yang mendapat tugas luar kota. Oleh karena itu kami desain versi web dan dapat diakses dengan menggunakan handphone sehingga karyawan bisa mengerjakan latihan diluar jam kerja. Sekaligus dijadikan materi untuk bisa membimbing para lulusan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan yang kelak akan ditekuninya.

Hampir semua klien kami tidak menyetujui untuk diberikan sertifikat pada karyawan yang telah menyelesaikan tugas latihan berpikir Active Learning, meskipun mereka tahu bahwa karyawan yang bersangkutan telah memiliki kompetensi karena langsung menerapkan dalam praktek. Kami sediakan materi tambahan dan evaluasi pemahaman serta bimbingan bagi yang mau mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapatkan sertifikat akan mendapatkan fasilitas konsultasi FREE dan bantuan modul atau form yang dibutuhkan dalam pekerjaannya.

Kelebihan latihan berpikir Active Learning :

  1. Karyawan mendapatkan materi yang sama, sehingga terjadi kesamaan kerangka berpikir yang menentukan sikap dan tindakan.
  2. Latihan berpikir Active Learning, terukur dan terstandarisasi. Karyawan baru juga melalui tahapan pelatihan yang sama.
  3. Materi mudah disesuaikan dengan kondisi. Munculnya kasus baru, dapat dijadikan materi sehingga semua karyawan dapat memahami penyimpangan yang bisa saja terjadi.
  4. Pengetahuan individu dapat dijadikan company know how, sehingga keunggulan cara dapat dibagikan ke seluruh karyawan dan menjadi pemicu munculnya sinergi dan ide baru.
  5. Praktis, dapat diterapkan ke semua cabang perusahaan dan dapat dipantau oleh pihak HRD.
  6. Efisien, pengelolaan mudah, waktu singkat, biaya terjangkau.

 

 

Salam Improvement


Bila bermanfaat, bagikan melalui :