
Bagikan melalui :
Pikiran adalah satu-satunya yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Banyak yang merasa, bahwa mereka berpikir dalam hidup dan kerjanya. Ternyata hasil yang dicapai dapat berupa :
- Kecukupan dalam hidup.
- Kekurangan sehingga sering melakukan langkah berhutang dan tak bisa lepas dari lingkaran hutangnya.
- Uangnya habis untuk kebutuhan hidup.
- Kesehatan dan rasa badan yang tak sebugar dulu.
- Karir dalam bekerja.
- Pengulangan kesalahan yang dilakukannya.
- Keahlian atau ketrampilan yang dikuasi.
- Dll.
Semua itu didapat karena kebiasaan bukan karena berpikir. Karena berpikir hanya sekali dilakukan, untuk kali ke dua maka pikiran tidak bekerja optimal.
Kita perlu sadari, yang membedakan kita dari makhluk Tuhan lainnya adalah pikiran. Berarti hanya pikiran yang bisa ciptakan Tindakan berbeda. Mereka yang sering bertanya pada diri sendiri akan mengalami perbaikan hidup. Tak ada yang bisa mengubah nasib seseorang kecuali dirinya sendiri. Mereka yang bertanya pada diri berarti melakukan evaluasi diri tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapainya. Hanya evaluasi diri yang dapat membantu manusia untuk mengubah diri dan mengembangkan diri.
“Cogito ergo sumâ€, berpikirlah maka kamu menjadi ada. Kita menjadi bermakna ketika kita berpikir. Hadirnya kita di perusahaan, diharapkan tidak hanya dengan kebiasaannya tetapi juga pemikirannya. Bahkan seorang coach membawa coachee dengan tahapan “THINK – FEEL – DO ‘. Untuk capai lebih baik dibutuhkan mentor, agar manusia memulai tindakannya dengan THINK. Namun kebanyakan manusia dengan siklus “DO – THINK – FEEL “ hasil dari kebiasaan adalah menyesal.
Prioritas bagi kita adalah membentuk kebiasaan berpikir, agar karyawan terus berpikir tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi lebih baik. Kami siapkan program latihan berpikir Active Learning yang dengan biaya terjangkau dan menghasilkan peningkatan produktifitas.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :