
Bagikan melalui :
Banyak diantara kita merasa dalam hidup dan kerjanya selalu berpikir. Pikiran adalah yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia hidup dengan kebiasaannya, apa yang dicapai manusia adalah hasil dari kebiasaan. Kesehatan dirinya, ia capai melalui kebiasaan hidup sehat. Kecukupan keuangannya, diperoleh dengan upaya mengelola pendapatannya dengan baik, bukan ditentukan oleh besarnya pendapatan. Sakit yang hadir dalam kehidupannya, juga merupakan kebiasaan buruk kurang mengindahkan apa yang dimakannya.
Apa yang enak, pada akhirnya membuat diri kita sakit. Tetapi banyak manusia mengetahui tempat makan yang enak. Banyak yang memilih makan yang enak. Sebaliknya mereka yang bersyukur, pandai mengelola diri, sehingga ia memilih untuk makan makanan yang menyehatkan. Dalam pandangannya, enak hanya ada di rasa, dan itu hanya sejenak. Pada akhirnya, menjadi kotoran. Banyak petuah untuk menjaga kesehatan, banyak saran yang diberikan, banyak informasi untuk hidup sehat, tetapi petunjuk itu tak diindahkan karena manusia tidak mengandalkan pikirannya.
Kerja kita juga dengan kebiasaan. Ketika inginkan hasil yang berbeda maka kita harus berpikir. Ada sebagian karyawan yang melakukan persiapan kerja, ia memikirkan apa yang akan dilakukannya esok. Ia mengembangkan kebiasaan membuat “to do listâ€, kerjanya efektif. Namun sayang, hanya sedikit yang melakukan demikian. Menjadi perhatian HRD, untuk menciptakan kondisi agar kerja karyawan menjadi efektif.
Menjadi pertanyaan bagi mereka yang menghendaki kondisi terus mengalami perbaikan. Kapan manusia berpikir. Kami telaah, ternyata hanya ada 4 kondisi yang menyebabkan manusia berpikir, yaitu :
- Memiliki Tujuan
Ketika memiliki tujuan, manusia terus berpikir, bagaimana mencapai tujuannya. Bagaimana dengan orang yang bekerja? Bukankah mereka selalu memiliki target? Kita pahami siapa yang memiliki tujuan, Ketika hasilnya belum sesuai. Siapa yang bereaksi keras, siapa yang melakukan follow up, yaa itulah orang yang memiliki tujuan. Kebanyakan karyawan ditetapkan tujuannya tetapi sedikit yang memiliki tujuan.
- Mendapatkan masalah
Pikiran akan bekerja ketika kita mendapat masalah. Memahami cara kerja pikiran maka seharusnya kita bersyukur, karena dengan berpikir ada peluang solusi yang dapat dihasilkan. Dengan berpikir, kita lakukan tindakan terbaik. Bukti bahwa manusia yang sedang menghadapi masalah adalah terus berpikir yaitu mereka sampai dengan tak bisa tidur karena memikirkan masalah.
- Ketika Ditanya
Manusia berpikir ketika ditanya, dan pertanyaan itu tak pernah dia dapatkan sebelumnya. Tanda ia berpikir, yaitu manusia membutuhkan waktu untuk mencari jawabannya. Banyak teknik pengembangan diri, didesain dengan pertanyaan yang harus dijawab oleh diri sendiri karena tak ada orang yang sanggup mengubah orang lain. Oleh karena itu, program latihan berpikir Active Learning yang kami desain, dengan menggunakan pertanyaan sehingga mereka yang berlatih memiliki kebiasaan berpikir.
- Pertama Kali
Tindakan pertama kali, tentu melibatkan pikiran. Pada saat kita mencari alamat rumah seseorang, pertama kali kita berpikir, kita menggunakan google map dan bertanya-tanya, benarkah ini tempat tinggalnya? Namun Ketika kita ke alamat tersebut untuk yang ke dua kali maka kita tak melibatkan pikiran. Luar biasa kapasitas pikiran dalam menghasilkan solusi, jalan, atau ide karena pikiran akan mengosongkan apa yang telah diselesaikan.
Sebagai pengembang SDM di perusahaan, fokus kita adalah membentuk kebiasaan berpikir karyawan sehingga hasil dari tindakannya tentu optimal. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti coaching juga menyebabkan coachee berpikir. Coach membantu dengan mengajukan pertanyaan. Program berpikir Active Learning dapat pula membantu HRD dalam mengembangkan SDM secara menyeluruh bukan bersifat individual.
Salam improvement
Dapatkan peluang passive income 20%.
Bila bermanfaat, bagikan melalui :