
Bagikan melalui :
Apakah perusahaan anda mengalami
permasalahan berulang yang terus terjadi dan berpengaruh terhadap upaya
peningkatan produktifitas. Permasalahan tersebut seperti :
a.
Tingkat kedisiplinan karyawan
yang rendah
b.
Karyawan menggunakan HP untuk
urusan pribadi cukup lama
c.
Tidak melakukan checklock /
lupa untuk checklock
d.
Karyawan terkena kasus pinjaman
online
e.
Penggunaan kartu kredit yang
kurang tepat
f.
Terlambat kembali setelah jam
istirahat
g.
Terlambat memulai pekerjaan
h.
Kepedulian yang kurang terhadap
bocornya air di kamar mandi
i.
Pulang lebih awal dengan antri
di mesin checklock pada akhir jam kerja
j.
Kurang peduli kepada kebersihan
lingkungan kerja
k.
Ngobrol, bercanda, dan bekerja
santai
l.
Dll.
Banyak sudah upaya yang dilakukan untuk
memperbaiki sikap mental yang berpengaruh pada penurunan produktifitas kerja.
Pengawas tentunya telah memberikan pengarahan kerja berulang kali dengan
menyampaikan penyimpangan yang perlu dihindari oleh karyawan.
Tindakan peneguran dan bimbingan konseling
dilakukan oleh pihak HRD, hingga HRD bersikap tegas kepada pelaku penyimpangan.
Tetap saja kasus penyimpangan diatas terjadi di perusahaan. Bahkan dengan
ketegasan HRD, timbul rasa berontak pada diri karyawan dan menjadi sumber
barisan sakit hati.
Upaya membenahi Jobdes dan Standart
Operating Procedur juga dilakukan. Jobdes dan SOP dibuat detail agar karyawan
mudah memahami apa yang diharapkan. Tetapi pengetahuan yang diberikan secara
tertulis sulit dilakukan pengukuran, apakah karyawan telah memahami apa yang
disampaikan melalui jobdes dan SOP. Ada sebagian kasus, bahkan tidak mengetahui
dimana Jobdes dan SOP disimpan. Persoalan yang lebih utama adalah pengetahuan
tidak akan menang melawan kebiasaan yang telah terbentuk dalam diri karyawan.
Pengarahan, bimbingan dan pembinaan
tertulis baik berupa Surat Peringatan maupun Surat Teguran tidak menunjukkan
perubahan yang signifikan. Apa yang didengar mudah untuk dilupakan. Apa yang
diketahui belum tentu dijalankan.
Persoalan utama bukan mereka tidak tahu
tetapi mereka tidak berpikir, dalam kehidupannya manusia lebih mengandalkan
kebiasaannya yang sangat dipengaruhi oleh mindset. Kunci pembenahan perilaku
terletak pada pengubahan mindset yang diawali dengan berpikir dan diulang
berkali-kali. Mereka tak akan menggunakan pikiran orang lain, mereka
menggunakan pikirannya sendiri.
Kami hadir dengan program berpikir
produktif, dimana kebiasaan berpikir dibentuk. Dengan berpikir maka
menghasilkan tindakan terbaik. Program mencakup :
a.
Menyampaikan penyimpangan yang
terjadi di perusahaan diharapkan karyawan mengetahui semua yang tidak boleh
dilakukan.
b.
Program dapat diperbarui sesuai
dengan perkembangan kasus penyimpangan yang terjadi, sehingga menjamin setiap
karyawan dapat mengetahuinya termasuk karyawan baru.
c.
Program berisi pengetahuan apa
yang benar dan apa yang salah, diharapkan tumbuh pemahaman pada diri karyawan.
d.
Pengulangan pengerjaan dengan
melibatkan fungsi pikiran, tumbuh kebiasaan berpikir pada diri karyawan.
e.
Program mampu menstandarisasi
Know How individu menjadi company Know How, sehingga membuat percepatan
kesadaran tentang apa yang harusnya dilakukan dengan tepat.
f.
Program dilengkapi dengan
infomasi / kalimat untuk mengubah mindset karyawan. Mindset adalah sekumpulan
keyakinan dan kepercayaan yang mampu menentukan sikap dan tindakan karyawan.
Kiranya kami dapat melakukan kerjasama
dengan perusahaan yang bapak ibu pimpin, untuk peningkatan produktifitas
perusahaan dan mencetak bangsa yang produktif.
Salam Qualitas,
Productivitas, Efisiensi, Sukses Mulia tuk kita semua
Bila bermanfaat, bagikan melalui :