
Bagikan melalui :
Program Active Learning adalah program latihan berpikir, dengan tujuan membentuk kebiasaan berpikir. Hidup dan kerja manusia dipengaruhi oleh kebiasaan. Tidak ada salahnya mengandalkan kebiasaan dalam bekerja. Namun hasil yang dicapai adalah apa yang pernah tercapai sebelumnya. Sedangkan harapan manajemen. karyawan mampu memberikan kontribusi, dalam pekerjaannya untuk menghasilkan produktifitas, efisiensi, kualitas sehingga mampu bersaing dan unggul dalam persaingan.
Kunci utama untuk mengubah kebiasaan adalah menciptakan kebiasaan baru. Kebiasaan baru diawali dengan tindakan baru, tindakan yang diperkirakan membawa hasil yang lebih baik, tindakan berbeda dari yang biasa dilakukan. Tindakan baru diciptakan lebih dulu dalam pikiran. Tak ada sesuatu yang baru tanpa dipikirkan. Oleh karena itu, prioritas manajemen adalah membentuk kebiasaan berpikir.
Banyak cara untuk menciptakan kebiasaan berpikir. Manusia berpikir ketika memiliki tujuan. Namun manajemen mengalami kesulitan dalam mengukur apakah karyawan memikirkan tujuannya, memikirkan tujuan perusahaan, memikirkan tujuan bagian, memikirkan tujuan ia bekerja. Aktifitas memikirkan tujuan sangat sulit diukur oleh manajemen.
Manusia berpikir ketika mendapat masalah. Permasalahan yang terjadi di perusahaan, belum tentu dianggap sebagai masalah oleh karyawan. Membentuk budaya perbaikan melalui team improvement langkah tepat agar karyawan terlibat dan berpikir untuk menyelesaikan masalah. Namun tidak semua karyawan yang terlibat dalam pemecahan masalah, ikut menyumbangkan pikirannya. Sulit untuk mengetahui apakah karyawan terbiasa berpikir, mengembangkan kebiasaan berpikir.
Active Learning suatu program alternatif yang mampu menciptakan kebiasaan berpikir dan terukur hasilnya. Karyawan dapat berlatih berpikir 2 kali sampai 5 kali dalam seminggu dengan durasi latihan 8 menit sampai dengan 16 menit. Dengan latihan berpikir maka akan terbentuk kebiasaan berpikir yang akan membantu karyawan untuk bekerja produktif dengan mengurangi tingkat kesalahan kerja.
Mengapa Active Learning mampu meningkatkan produktifitas :
- Berisi penyimpangan kerja
Manajemen dapat memasukkan data penyimpangan, sehingga semua karyawan bisa memahami penyimpangan yang perlu dihindari. Data penyimpangan yang dipelajari dengan berpikir menyebabkan pemahaman pada karyawan. Termasuk disini masalah hutang / pinjaman, penggunaan kartu kredit, menjalin hubungan dengan karyawan yang telah berkeluarga, dan antisipasi sikap dan tindakan yang dapat menimbulkan masalah di masa depan. Semua karyawan termasuk karyawan baru dapat memahami macam penyimpangan dan diharapkan tidak melakukan penyimpangan karena tidak tahu.
- Pemahaman materi yang diberikan
Dengan memahami materi maka karyawan mudah untuk diingatkan dan mengurangi tingkat penolakan ketika diberikan pembinaan. Peluang karyawan sakit hati akan berkurang karena mereka sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
- Materi leadership
Materi ini berisi bagaimana sikap seorang leader, bagaimana menciptakan sistem kepatuhan, bagaimana membentuk leadership melalui latihan dan praktek, bagaimana menyampaikan umpan balik yang menciptakan karyawan berpikir, bagaimana membina karyawan melalui lembar komitmen dan evaluasi diri, bagaimana menanggapi keluhan, bagaimana mengubah mindset karyawan dan menanggapi protes yang disampaikan karyawan.
- Materi mengubah mindset
Tindakan yang mendatangkan hasil, tetapi mindset yang mewujudkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika karyawan memiliki mindset yang bertumbuh maka ia memiliki alternatif tindakan dan mampu mengevaluasi faktor penyebab hasil yang didapat belum sesuai. Adapun mindset yang perlu diubah adalah :
-
- Bekerja mencari uang, karena akan melemahkan semangat kerja ketika uang yang diterima tak sesuai harapan.
- Apa yang disampaikan berulang kali, tak membuat karyawan berpikir. Apa yang didengar mudah untuk dilupakan.
- Talking tak berpengaruh positif, Speaking yang membentuk pikiran positif. Bagaimana menyiapkan materi dengan model Speaking.
- Hidup dan kerja tidak dilakukan dengan berpikir. Hanya ada 4 cara manusia menjadi berpikir.
- Rejeki tidak perlu dicari, karena rejeki itu pemberian.
- Benar mendatangkan kedamaian maka perlu memahami prinsip benar.
- Keluhan terjadi karena harapan, dimana kita tak bisa mewujudkannya.
- Sakit itu suatu sebab dari kurangnya perhatian diri terhadap kesehatan dan jangan jadikan perusahaan yang menanggung sesuatu dimana kita menjadi penyebabnya.
- Keyakinan yang mampu mewujudkan hasil, bagaimana keyakinan terbentuk dan bagaimana mengubahnya.
- Bekerja 100% benar bukan slogan, bagaimana mencapai kerja 100% benar, Tindakan apa yang perlu dilakukan.
- Memahami 7 langkah input data tanpa ada kesalahan.
- Dan lain-lain sesuai kebutuhan.
- Kebiasaan berpikir
Diperlukan latihan untuk membentuk kebiasaan berpikir. Karyawan yang memiliki kebiasaan berpikir dapat dikenali dengan :
-
- Tindakan dilakukan dengan berpikir maka tak mengulang kesalahan.
- Menjadi lebih sabar dan tak mudah emosi.
- Mudah mendengarkan dan menerima informasi yang diberikan.
- Ketelitian kerjanya meningkat.
- Berpikir alternatif dan bersedia mencoba hal baru.
- Meningkatkan kinerja bagian
Manajemen dapat memberikan informasi tentang penyimpangan standart kerja per divisi. Materi ini perlu dikuasai oleh semua karyawan sehingga tercipta sistem untuk saling mengingatkan antar karyawan. Materi dapat disusun untuk meningkatkan kinerja :
-
- Bagaimana meningkatkan omzet penjualan.
- Bagaimana meningkatkan kecepatan pengiriman.
- Bagaimana bekerja tanpa salah kirim.
- Bagaimana penagihan piutang efektif.
- Bagaimana menurunkan tingkat downtime bagian teknik.
- Bagaimana meningkatkan hasil produksi.
- Materi lainnya yang disusun berdasar masukan manajemen.
- Validasi pemahaman diutamakan untuk leader
Validasi diperlukan untuk mengecek tingkat pemahaman leader / karyawan dengan pertanyaan terbuka. Hal ini untuk menghilangkan efek hafalan yang didapat melalui program Active Learning. Validasi berfungsi untuk :
-
- Mengetahui kebiasaan berpikir melalui pertanyaan terbuka.
- Membentuk berpikir divergen agar terbiasa berpikir alternatif.
- Mengecek pemahaman sesuai dengan mindset yang dibutuhkan.
- Bisa menerima umpan balik ketika perlu mengulang.
- Konsultasi pembentukan praktek leadership
Pemahaman tanpa praktek tak menghasilkan keahlian. Diperlukan program agar praktek memimpin dapat diwujudkan. Dengan praktek, leader mampu memberikan pengarahan, menyampaikan presentasi dan memberikan umpan balik yang dapat diterima oleh karyawan dengan menghindari perdebatan. Pembentukan sistem kepatuhan diukur dengan 18 poin yang dicapai oleh leader. Leader biasa memimpin, karyawan terbiasa dipimpin.
- Konsultasi peningkatan produktifitas
Target masing-masing departemen ditetapkan dan diukur melalui Key Performance Indicator (KPI). Sistem konsekuensi dan penghargaan terhadap prestasi ditetapkan. Mindset karyawan dibentuk “pay for performanceâ€.
- Konsultasi program pensiun
Perencanaan biaya masa depan disiapkan agar dapat dipenuhi oleh manajemen terutama dengan berlakunya UU No. 6 Tahun 2023. Strategi apa yang perlu dilakukan perusahaan.
- Konsultasi dengan melakukan kunjungan ke perusahaan jika diperlukan, sehingga biaya dapat dimanage dengan efisien.
Bila bermanfaat, bagikan melalui :